1. Event Tree Analysis
Event tree analysis adalah teknik analisis untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi urutanperistiwa dalam skenario kecelakaan
yang potensial. ETA menggunakan struktur pohon logikavisual yang dikenal
sebagai pohon kejadian (ET). Tujuan dari ETA adalah untuk menentukanapakah
suatu kejadian akan berkembang menjadi sebuah kecelakaan serius atau jika
peristiwatersebut dapat dikendalikan oleh sistem keselamatan dan prosedur yang
diterapkan dalam desainsistem. ETA dapat menghasilkan berbagai kemungkinan
hasil keluaran dari sebuah kejadianawal, dan dapat memprediksi kemungkinan
terjadinya kecelakaan untuk setiap hasil keluaran.
Definisi-definisi pada Teknik ETAAccident
scenario
Serangkaian kejadian yang akhirnya mengakibatkan
kecelakaan. Urutan kejadian dimulai dengankejadian awal (pemicu) dan biasanya
diikuti oleh satu atau lebih peristiwa penting lainnya yangakhirnya mengarah ke
keadaan akhir yang tidak diinginkan (terjadi sebuah kecelakaan).
Initiating event (IE)
Kesalahan atau peristiwa yang tidak diinginkan yang
memulai awal dari rangkaian kecelakaan.IE dapat mengakibatkan kecelakaan
tergantung pada sukses tidaknya pelaksanaan metodepenanggulangan bahaya yang
dirancang ke dalam sistem.
Pivotal events
Peristiwa perantara penting yang terjadi antara
kejadial awal dan kecelakaan akhir. PEmerupakan kejadian gagal maupun sukses
dari metode keselamatan yang ditetapkan untuk mencegah IE agar tidak
mengakibatkan sebuah kecelakaan. Jika peristiwa penting bekerjadengan sukses,
itu menghentikan kecelakaan skenario dan disebut sebagai peristiwameringankan.
Jika peristiwa penting gagal bekerja, maka skenario kecelakaan
diperbolehkanuntuk kemajuan dan disebut sebagai acara memberatkan.
Probabilistic risk assessment (PRA)
Metode analisis yang komprehensif, terstruktur, dan
logis untuk mengidentifikasi danmengevaluasi risiko pada system teknologi yang
kompleks. Tujuan PRA adalah identifikasisecara terperinci terperinci dan
penilaian skenario kecelakaan dengan analisis kuantitatif.
Event tree (ET)
Model grafis
sebuah skenario kecelkakaan yang menghasilkan beberapa hasil dan probolitas
hasil tersebut terjadi. ET adalah salah satu alat yang paling sering di gunakan
dalam metode RPA.
Keuntungan & Kerugian Metode ETA
- Keuntungan
Pendekatan terstruktur & ketat
Sebagian besar pekerja dapat menjadi terkomputerisasi
Dapat secara efektif dilakukan pada berbagai tingkat desain
Model visual yang menampilkan hubungan sebab akibat
Relatif mudah dipelajari, dilakukan dan diikuti
Memodelkan hubungan sistem yang kompleks dengan cara yang mudah di mengerti
Menghubungkan perangkat keras, perangkat lunak, lingkungan dan interaksi
manusia
Memungkinkan penilaian Probabilitas
Banyak tersedia Software motode ETA
- Kerugian
ETA hanya memiliki satu kejadian awal (IE)
oleh karena itu beberapa ETA akan diperlukan untuk mengevaluasi konsekuensi
dari beberapa kejadian awal
ETA bisa mengabaikan depedensi sistem ketika memodelkan peristiwa
Keberhasilan atau kegagalan parsial tidak di bedakan
Membutuhkan seorang analis yang sudah mendapatkan pelatihan dan pengalaman
Kesalahan yang bisa terjadi saat menggunakan ETA
1.
Tidak mengidentifikasi IE dengan tepat
2.
Tidak mengidentifikasi semua peristiwa
penting yang berkontribusi (PE)
Contoh ETA

Fault Tree Analysis adalah suatu teknik yang digunakan untuk
mengidentifikasi resiko yang berperan terhadap terjadinya
kegagalan. Metode ini dilakukan dengan pendekatan yang bersifat top
down, yang diawali dengan asumsi kegagalan atau kerugian dari kejadian
puncak (Top Event) kemudian merinci sebab-sebab suatu Top Event sampai
pada suatu kegagalan dasar (root cause).
Fault Tree Analysis merupakan metoda yang efektif dalam menemukan inti
permasalahan karena memastikan bahwa suatu kejadian yang tidak diinginkan atau
kerugian yang ditimbulkan tidak berasal pada satu titik kegagalan. Fault
Tree Analysis mengidentifikasi hubungan antara faktor penyebab dan
ditampilkan dalam bentuk pohon kesalahan yang melibatkan gerbang logika
sederhana.
Gerbang logika menggambarkan kondisi yang memicu
terjadinya kegagalan, baik kondisi tunggal maupun sekumpulan dari berbagai
macam kondisi. Konstruksi dari fault tree analysis meliputi gerbang
logika yaitu gerbang AND dan gerbang OR. Setiap kegagalan yang terjadi dapat
digambarkan ke dalam suatu bentuk pohon analisa kegagalan dengan mentransfer
atau memindahkan komponen kegagalan ke dalam bentuk simbol (Logic Transfer
Components) dan Fault Tree Analysis.
Istilah-istilah dalam Fault Tree Analysis disajikan
pada Tabel 1
Istilah
|
Keterangan
|
Event
|
Penyimpangan
yang tidak diharapkan dari suatu keadaan normal pada suatu komponen dari
sistem
|
Top Event
|
Kejadian
yang dikehendaki pada “puncak” yang akan diteliti lebih lanjut ke arah
kejadian dasar lainnya dengan menggunakan gerbang logika untuk menentukan
penyebab kegagalan
|
Logic Event
|
Hubungan
secara logika antara input dinyatakan dalam AND dan OR
|
Transferred Event
|
Segitiga
yang digunakan simbol transfer. Simbol ini menunjukkan bahwa uraian lanjutan
kejadian berada di halaman lain.
|
Undeveloped Event
|
Kejadian
dasar (Basic Event) yang tidak akan dikembangkan lebih lanjut karena
tidak tersedianya informasi.
|
Basic Event
|
Kejadian
yang tidak diharapkan yang dianggap sebagai penyebab dasar sehingga tidak
perlu dilakukan analisa lebih lanjut.
|
Simbol-simbol
dalam Fault Tree Analysis yang digunakan dalam menguraikan suatu kejadian
disajikan pada Tabel 2
Manfaat dari metode fault tree
analysis adalah:
- Dapat menentukan faktor penyebab yang kemungkinan besar menimbulkan kegagalan.
- Menemukan tahapan kejadian yang kemungkinan besar sebagai penyebab kegagalan.
- Menganalisa kemungkinan sumber-sumber resiko sebelum kegagalan timbul.
- Menginvestigasi suatu kegagalan.
Contoh penggunaan fault tree analysis
secara sederhana adalah sebagai berikut.
Jadi secara umum metode fault
tree analysis adalah sebuah metode menyelesaikan kasus apabila terjadi
sesuatu kegagalan atau hal yang tidak diinginkan dengan mencari akar-akar
permasalahan Basic Events yang muncul dan diuraikan dari
setiap indikasi kejadian puncak (Top Event).
Metode ini dapat dikembangkan secara lanjut dengan metode
probabilitas dari setiap akar permasalahan dan dihitung berapa persen
kemungkinan pengaruh Basic Event terhadap Top Event.

Failure Mode & Effect Analysis
(FMEA) adalah
salah satu metode analisa failure/potensi kegagalan yang diterapkan
dalam pengembangan produk, system engineering dan manajemen perasional.
Metode ini merupakan salah satu tool yang digunakan dalam metode Lean Six Sigma. FMEA
dilakukan untuk menganalisa potensi kesalahan atau kegagalan dalam sistem
atau proses, dan potensi yang teridentifikasi akan diklasifikasikan menurut
besarnya potensi kegagalan dan efeknya terhadap proses. Metode ini membantu tim
proyek untuk mengidentifikasi potential failure mode yang berbasis kepada
kejadian dan pengalaman yang telah lalu yang berkaitan dengan produk atau
proses yang serupa. FMEA membuat tim mampu merancang proses yang bebas waste dan
meminimalisir kesalahan serta kegagalan.
Siklus FMEA. Gambar: Wikipedia
Awalnya, FMEA digunakan di industri manufaktur dalam siklus DMAIC dalam proyek Lean Manufacturing. Kini penggunaan tool Failure Mode and Effects Analysis telah meluas
ke industri jasa (service).
- Secara umum, sebelum melakukan FMEA, tim perlu mengidentifikasi beberapa informasi mengenai:
- Produk / barang /jasa
- Fungsi
- Efek dari kegagalan / kesalahan
- Penyebab kesalahan
- Kontrol yang dilakukan saat ini untuk mencegah kesalahan
- Cara penanggulangan yang direkomendasikan
- Detail-detail lain yang relevan.
Prosedur Dasar untuk Melakukan FMEA
Langkah yang diperlukan dalam melakukan Failure Mode
and Effects Analysis (FMEA) yaitu:
- Kumpulkan seluruh anggota tim
- Tetapkan aturan dasar
- Kumpulkan informasi yang relevan dan lakukan review
- Identifikasi item atau proses yang akan dianalisa
- Identifikasi fungsi, kegagalan, efek, penyebab, dan kontrol dari setiap item atau proses yang dianalisa
- Evaluasi resiko berkaitan dengan isu atau potensi yang teridentifikasi melalui analisa
- Prioritaskan dan rumuskan aksi / solusi
- Lakukan tindakan pembetulan dan evaluasi ulang resiko yang ada
- Distribusikan, review dan update analisa sesuai kebutuhan.

Suatu Tool
yang digunakan untuk mengevaluasi dan menginvestigasi Incident dengan menggunakan
SCAT Chart.
1. Blok pertama diisi tentang deskripsi
dari insidentc
2.
Blok yang
kedua diisi tentang berbagai hal yang dapat memicu timbulnya kecelakaan
3.
Blok yang
ketiga berisikan immediate cause
4.
Blok yang
keempat berisikan basic cause
5. Blok yang ke lima berisikan tentang
tindakan yang dapat dilakukan untuk menghindari loss control program

Bird & Loftus
menggambarkan penyebab terjadinya accident yang dapat menimbulkan injury/loss.
Menurut Bird & Loftus adalah meliputi kejadian-kejadian mendahuluinya
berupa perilaku dan kondisi tidak aman, penyebab-penyebab langsung dan
rendahnya kontrol managemen. Teori ini menggarisbawahi atau membedakan antara
penyebab langsung dengan peran managemen. Dari teori ini sudah terlihat bahwa
pada akhirnya sebuah accident terjadi karena menyangkut sistem manajemen.
Penerapan model tersebut pada kasus kecelakaan ini
dapat dilihat pada gambar berikut:

Diagram
tulang ikan atau fishbone diagram adalah salah satu metode / tool di dalam
meningkatkan kualitas. Sering juga diagram ini disebut dengan diagram
Sebab-Akibat atau cause effect diagram. Penemunya adalah seorang ilmuwan jepang
pada tahun 60-an. Bernama Dr. Kaoru Ishikawa, ilmuwan kelahiran 1915 di Tikyo
Jepang yang juga alumni teknik kimia Universitas Tokyo. Sehingga sering juga
disebut dengan diagram ishikawa. Metode tersebut awalnya lebih banyak digunakan
untuk manajemen kualitas. Yang menggunakan data verbal (non-numerical) atau
data kualitatif. Dr. Ishikawa juga ditengarai sebagai orang pertama yang
memperkenalkan 7 alat atau metode pengendalian kualitas (7 tools). Yakni
fishbone diagram, control chart, run chart, histogram, scatter diagram, pareto
chart, dan flowchart.
Dikatakan
Diagram Fishbone (Tulang Ikan) karena memang berbentuk mirip dengan tulang ikan
yang moncong kepalanya menghadap ke kanan. Diagram ini akan menunjukkan sebuah
dampak atau akibat dari sebuah permasalahan, dengan berbagai penyebabnya. Efek
atau akibat dituliskan sebagai moncong kepala. Sedangkan tulang ikan diisi oleh
sebab-sebab sesuai dengan pendekatan permasalahannya. Dikatakan diagram Cause
and Effect (Sebab dan Akibat) karena diagram tersebut menunjukkan hubungan
antara sebab dan akibat. Berkaitan dengan pengendalian proses statistikal,
diagram sebab-akibat dipergunakan untuk untuk menunjukkan faktor-faktor
penyebab (sebab) dan karakteristik kualitas (akibat) yang disebabkan oleh faktor-faktor
penyebab itu.
Diagram
Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect (Sebab dan Akibat)/ Ishikawa telah
menciptakan ide cemerlang yang dapat membantu dan memampukan setiap orang atau
organisasi/perusahaan dalam menyelesaikan masalah dengan tuntas sampai ke
akarnya. Kebiasaan untuk mengumpulkan beberapa orang yang mempunyai pengalaman
dan keahlian memadai menyangkut problem yang dihadapi oleh perusahaan Semua
anggota tim memberikan pandangan dan pendapat dalam mengidentifikasi semua
pertimbangan mengapa masalah tersebut terjadi. Kebersamaan sangat diperlukan di
sini, juga kebebasan memberikan pendapat dan pandangan setiap individu. Jadi
sebenarnya dengan adanya diagram ini sangatlah bermanfaat bagi perusahaan,
tidak hanya dapat menyelesaikan masalah sampai akarnya namun bisa mengasah
kemampuan berpendapat bagi orang – orang yang masuk dalam tim identifikasi
masalah perusahaan yang dalam mencari sebab masalah menggunakan diagram tulang
ikan.
JM Casino Launches Mobile Gambling Game - MJhub
BalasHapusJM 군산 출장안마 Casino is 충주 출장샵 now available to bet on all your favourite games such as Football, Tennis, Tennis and 태백 출장마사지 more on mobile devices 통영 출장샵 such as 안동 출장마사지